Sunday 1 April 2018

11 KUNCI SEDERHANA UNTUK BAHAGIA




1.    Jangan mulai dengan hal-hal besar”.
Pencapaian besar mungkin dapat membahagiakan. Namun apa salahnya jika hal-hal kecil yang sepertinya terlihat sepele sudah dapat membuat Anda lebih bahagia. Cobalah untuk tidak menunggu hingga terlalu lapar untuk makan dan cukup tidur. Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa kedua hal ini memiliki dampak besar pada kebahagiaan.

2.    Jangan biarkan kemarahan terlalu lama”.
Penelitian menunjukkan, bagaimanapun, amarah merupakan rasa alamiah manusia. Orang tidak dapat terlepas dari rasa marah. Namun setidaknya manusia dapat mengendalikannya. Jangan biarkan rasa itu bertahan terlalu lama dalam pikiran Anda. Lepaskan kemarahan dan rasanegatif lainnya sesegera mungkin.
Berpura-puralah sampai Anda merasakannya
Perasaan mengikuti tindakan. Jika Anda sedang merasa sedih, sengajalah untuk bertindak ceria, maka Anda akan menemukan diri Anda benar-benar merasa bahagia.

3.    Nikmati segala proses, bahkan kegagalan”.
Jangan takut dalam menghadapi tantangan dan hal-hal yang baru, karena itulah kunci kebahagiaan. Otak manusia jika dirangsang dengan kejutan maka akan memberikan rasa puas yang kuat. Selalu katakana pada diri Anda, “nikmati hikmah dari kegagalan.”

4.    Jangan “mamanjakan” rasa sedih Anda”.
Orang seringkali justru menikmati berlarut-larut dengan rasa sedih. Bahkan rasa sedih seringkali jadi alasan orang untuk makan lebih banyak dan menghamburkan banyak uang. Maka Anda harus lakukan sebaliknya, keraslah pada rasa sedih Anda. Jangan biarkan Anda berlarut-larut dalam kesedihan.

5.    Bebaskan hati dari rasa benci”.
Rasa benci itu adalah manusiawi  karena muncul dari ego kita sebagai insan yang miliki perasaan. Perasaan yang peka untuk setiap sentuhan kondisi dan keadaan.
Namun jika itu terus dibiasakan maka akan menjadi pelanggan tetap di hati sehingga ia kan terus singgah meracuni kebebasan hati.  Memang rasa benci itu awalnya hadir dari sikap tak menerima kondisi atau bisa jadi karena sakit hati. Namun keduanya tak sepenuhnya disebabkan oleh orang lain, melainkan dari perasaan dan pikiran kita sendiri.
Rasa benci merupakan rasa yang dibangun, bukan sepenuhnya hadir dengan sendirinya seperti halnya rasa cinta.
Bisa jadi karena iri, dengki, tersakiti, tak menerima perbedaan, tak ikhlas dan banyak lagi adalah sebab dari hadirnya rasa benci itu. Namun jika kita bisa membiasakan diri untuk menerima, memahami, ikhlas dan mema’afkan maka akan terbentuk sikap diri yang bijaksana. Bijaksana terhadap orang lain dan juga bijak untuk diri sendiri. Sehingga hati kita senantiasa merasa lapang, bebas dari rasa benci.Intinya adalah jadilah pribadi yang slalu memaafkan atas dasar rasa cinta. Karena mencintai adalah penuh kebahagiaan.

6.    Bebaskan pikiran dari rasa cemas”.
Banyak sekali hal-hal yang tak seharusnya dicemaskan dalam hidup ini. Sesuatu yang belum terjadi dan belum kita ketahui. Kecemasan itu bisa menghantui pikiran kita, meresahkan hati yang mengganggu perasaan yang itu semua kita ciptakan sendiri.
Kalau kita cemas pastinya tak dapat lagi berpikir jernih. Sehingga penuh dengan ketakutan-ketakutan yang muncul dari dalam pikiran kita sendiri. Bagaimana ingin berbahagia kalau selalu merasa cemas.
Yakinlah sobat, bukankah segalanya ada yang mengatur, Jadi jalani saja, tetap tenang dan usahakan yang terbaik. Kemudian serahkan pada Tuhan apapun yang akan terjadi nanti. Berpikir positif dan berharap baik adalah satu kunci kebahagiaan. Jadi, bebaskanlah pikiran kita dari rasa cemas.
7.    Hiduplah Sederhana”.
Hidup sederhana bukan berarti hidup yang bermalas-malasan, menerima begitu saja tentang apa adanya. Tetapi hiduplah apa adanya dan sebagaimana mestinya. Tetap saja kita harus menuntut dunia untuk memperoleh yang lebih baik. Tapi tetaplah sederhana dalam menjalani kehidupan.
Saat ada syukurillah, saat berlebih berbagilah dan saat tak ada bersabarlah.

8.    Jangan Pernah Berhenti Memberi”.
Memberi adalah suatu kebahagiaan, disaat kita melihat senyum dan doa dari orang yang kita beri. Tentunya kita juga akan merasa bahagia. Disaat kita yakin bahwa banyak memberi maka kita juga kan banyak menerima, itu adalah suatu kebahagiaan. Tak ada yang salah kan dari berharap atas apa yang kita lalukan? Bukankah itu suatu keyakinan. Yakin akan janji Tuhan, yang berarti kita memiliki Iman di hati. Seperti juga halnya yang disampaikan Ustadz Yusuf Mansur tentang keajaiban sedekah,
Yakini saja. Insya Allah! Tentunya kita akan merasa bahagia.
Tapi yang paling utama adalah jangan pernah berhenti memberi. Karena memberi itu sungguh keajaiban bagi hati. Semakin banyak kita memberi maka akan semakin hati ini merasa lapang.

9.    Jangan Berharap Yang Berlebihan”.
Hidup itu adalah harapan. Hidup adalah impian. Kita boleh saja berharap dan punya impian tapi jangan berlebihan.Sungguh hal itu akan memberi kekecewaan apabila yang kita dapatkan tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Jadi sederhana saja dalam berharap. Jangan terlalu muluk-muluk. Karena yang muluk-muluk itu bisa menjatuhkan perasaan saat tak terwujudkan.

10. Bersikap Realistis”
Menyadari bahwa hidup ini adalah realita maka tentunya kita harus pula bersikap dan bertindak yang realistis. Kita bisa memandang hidup dengan kacamata buram, atau dengan kacamata yang terang. Namun, semua itu tak akan bermanfaat jika kita tidak bersikap realistis dan berusaha mewujudkannya dalam bentuk kerja dan usaha sepenuh hati.
Bersikaplah yang realistis yg artinya memahami kenyataan. Bersikap sesuai dengan kemampuan dan keadaan. Dengan begitu InsyaAllah kita akan slalu merasa tenang. Dan dekat dengan kebahagiaan.

11. BersyukurLah!
Kebahagiaan itu ada pada rasa syukur. Jadi, Berbahagialah atas semua yang kita miliki.
Intinya Syukur itu indah. Tak mesti dijelaskan lagi karena semua tentu telah memahami tentang berartinya rasa syukur itu.

5 comments: